Minggu, 07 Agustus 2016

PENULIS PEMULA

Omong-omong dengan Penulis Pemula
Untuk mendapat pemahaman komprehensif ihwal proses kreatif di balik sebuah karya tulis, kita harus bertanya langsung kepada seorang penulis, bukan kepada pakar teori menulis. Penulis menjawab dengan pemahaman sendiri, ilmuwan yang bukan penulis menjawabnya serta “katanya”. Berikut ini hasil omong-omong dengan Indiana Ayu Alwasilah (17 tahun) yang tulisannya dimuat pertama kali di sebuah media massa di Bandung.

Coded Transcriptions
Critical Analysis (Propositions)
Extent Theories
T: Coba Jelaskan dari mana datangnya ide menulis dengan judul “Dear Diary” itu
J: Awalnya dari diskusi dengan seorang teman mengenai ketertarikan untuk mengisi kolom inspirasi di suplemen Pikiran rakyat untuk remaja. Dari situlah saya tiba-tiba mempunyai ide untuk menulis tentang diary.

Inspirasi bisa datang dari mana saja
(Inspiration comes from anything, anytime and anywhere)
e Alwasilah dan Suzanna (2005:150)
T: Berapa lama kamu menulis artikel itu? Coba jelaskan tahap-tahap proses menulis dari draft awal, revisi, dan editing sebelum dikirim ke Pikiran rakyat?
J: Kurang lebih sealma tiga bulan. Karena artikel tersebut tidak saya kerjakan dalam satu waktu, tetapi saya kerjakan ketika saya sedang rileks dan mempunyai ide yang menurut saya menarik untuk dimasukkan ke dalam artikel tersebut. Sehingga saya tidak merasa terbebani untuk segera menyelesaikannya. Awalnya saya mencari lirik lagu yang tepat untuk “pembukaan” artikel tersebut. Setelah itu, saya mmbuat paragraph “perkenalan”, dilanjutkan denan menambahkan paragraph-paragraph yang berisi pengalaman empiris, dan terakhir kesimpulan yang saya dapatkan dari artikel tersebut

Menulis bukan kegiatan yang bisa diselesaikan dalam satu tahap, tapi butuh waktu dan proses.
(Writing is not an easy task but it needs concentration, time and process)
e Alwasilah dan Suzanna (2005:48)
T: Coba jelaskan, dari semua tahapan itu (menulis draft awal, revisi, edting) mana yang paling sulit dan paling mudah dilalui.
J: Yang paling mudah adalah ketika saya membuat paragraph-paragraph yang berhubungan dengan pengalaman pribadi, karena hal tersebut lebih mudah untuk diekpresikan. Dan bagian yang tersulit adalah ketika memulainya, bias dikatakan bahwa pada saat itusaya sulit untuk mencari kata-kata untuk mengawalinya. Untuk memudahkannya, saya membaca artikel-artkel yang sudah dimuat di kolom yang sama. Dan saya rasa hal itu cukup membantu.
Menulis akan mudah jika didukung oleh data empiris
(Writing is easy if it is supported by empirical data}


Tahapan awal menulis adalah tahapan yang paling sulit dalam menulis.
(First draft is the most difficult phase in writing)
e Alwasilah dan Suzanna (2005:151)





e Alwasilah dan Suzanna (2005:96)
T: Dari sekian banyak novel yang kamu baca, adakah novel yang paling kamu suka dan mengilhami tulisan itu?
J: Ya, di antaranya serial novel The Princess Diaries.
Hobby akan sangat membantu bagi penulis
(Interest or hobby strongly helps writer)
e Alwasilah dan Suzanna (2005:146)
T: Tulisan itu diwalai dengan lirik lagu Barat. Mengapa demikian?
J: Karena pada saat saya mempunyai ide untuk menulis artikel tentang diary, aya teringat dengan sebuah lagu yang berjudul Dear Diary. Ketika akhirnya saya menemukan lirik lagu tersebut, saya langsung semangat untuk memuali menulis artikel tersebut.
Menulis memerlukan stimulus dan respon-respon positif
(Writing needs stimulus and responses)
e Alwasilah dan Suzanna (2005:105)
T: Kira-kira apa atau siapakah yang paling berjasa sehingga kamu mampu menulis?
J: Orang tua sayalah yang paling berjasa. Karena mereka mengajarkan saya untuk banyak membaca sejak kecil dan memberikan saya banyak novel dan buku sehingga secara tidak langsung saya mulai mengerti teori menulis. Bahkan dengan membaca banyak buku, saya merasa terlatih dan terilhami dalam hal gaya bahasa dan cara penuturan banyak penulis.



Lingkungan sangat berpengaruh terhadap kemampuan menulis
(Environment or milieu extremely affects writer in writing skill)
Alwasilah (2006:111)
“Pokonya Sunda”
T: Pernahkah kamu membaca buku panduan atau buku petunjuk menulis? Kalau idak pernah, dari manakah datangnya keterampilan menulis itu? Kalau pernah sejauh mana itu membantu kamu menulis?
J: Pernah. Tetapi menurut saya kurang membantu, karena sebelum selesai saya membaca buku tersebut, saya selalu merasa bosan. Buku-buku panduan membuat saya merasa didikte. Saya merasa lebih baik membeli novel dai pada membeli buku panduan menulis. Let it flow saja.
Teori menulis tidak memberikan konstribusi yang signifikan terhadap kemampuan menulis.
(Theory gives no more contributions to the writing skill)
e Alwasilah dan Suzanna (2005:15)
T: Apa yang kamu pelajari dari pelajaran Bahsa Indonesia di sekolah? Sejauhmana itu melatih kamu menulis?
J: Menurut saya, pelajaran bahasa Indonesia di Sekolah lebih banyak menekankan pada pemahaman teori dari pada praktiknya. Sehingga kurang membantu dalam melatih menulis. Buat apa teori kalau tidak dipraktikkan?
Practice makes perfect
e Alwasilah dan Suzanna (2005:5)
e The Wise Words
T: Apa resep bagi teman-teman kamu yang ingin belajar menulis?
J: Perbanyak membaca. Karena dengan banyak membaca, secara tidak langsung kita terlatih untuk menulis
A good writer is a good reader but a good reader is not always a good writer
e Alwasilah dan Suzanna (2005:7)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

JUKNIS PPDB MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2024-2025

 Berikut adalah juknis PPDB Madrasah tahun pelajaran 2024-2025 di link berikut ini: Juknis PPDB Madrasah 20224-2025 semoga bermanfaat